An Intermezzo Story (Sekedar Intermezo)

To Bring A Fool To His Senses

Nabi Isa AS (Yesus Kristus) pada suatu hari sedang berlari dari seorang laki-laki. Orang-orang kaget melihatnya kabur dari laki-laki itu.

Nabi Isa AS (Yesus Kristus) tidak pernah lari dari siapa pun. Dia dikenal dengan kemuliaannya, kebajikannya, kerendah-hatiannya dan keramahannya.

Mereka pun bertanya kepadanya.

“Wahai Isa, Roh Kudus,mengapa Engkau lari dari laki-laki itu?”

Nabi Isa AS (Yesus Kristus) menjawab: “Aku kabur dari seorang tolol.”

Orang-orang masih kaget (baca: bingung), mereka tahu bahwa Isa AS (Yesus Kristus) adalah seorang NABI.
Beliau dikaruniai mukjizat yang membuatnya menyembuhkan orangorang sakit. Bahkan, beliau juga dapat menghidupkan kembali seorang yang mati.

Jadi, mereka pun bertanya lagi:
“Wahai Isa, Roh Kudus, Engkau memiliki kekuasaan untuk menghidupkan kembali orang mati.”

Isa AS (Yesus Kristus) seraya tersenyum, ia menjawab

“Benar, aku bisa menghidupkan kembali orang yang telah mati. Tapi, aku merasa sukar sekali untuk membawa seorang tolol agar ia kembali masuk akal.”

________________________________________________________________To Bring A Fool To His Senses

Prophet Isa (Jesus Christ, peace upon him) was once seen running away from a man. People were surprised to see him running away. Prophet Isa (Jesus, peace upon him) did not run away from anything or anybody. He was known for his goodness, humbleness and friendliness.

They asked him: “Isa, spirit of Allah, why are you running away from that man?”

Prophet Isa (Jesus, peace upon him) replied: “I am running away from a fool.”

People were still more surprised, they knew that Isa (Jesus, peace upon him) was a prophet. He had cured the sick. He had even brought the dead to life. So they said: “But Isa, spirit of Allah, you have power to bring dead to life.”

Prophet Isa (Jesus, peace upon him) smiled and said:

“True, I have brought dead to life. But I find it difficult to bring a fool to his senses.

(Taken from http://www.ezsoftech.com/stories/isa.asp)

One Reply to “”

Leave a reply to gayatri wedotami Cancel reply